Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 Desember 2010

KAMERA YANG MEMPERSATUKAN TIGA PULUH DUA MANUSIA DENGAN LATAR BELAKANG BERBEDA

Berbeda, itulah yang pertama kulihat dan kurasakan dari banyak nyawa yang ada di sekelilingku. Laki-laki dan perempuan dari berbagai daerah, berbagai latar belakang ilmu, agama, dan tingkat ketampanan dan kecantikan yang berbeda. Di bawah panji Universitas Gadjah Mada, kami memenuhi panggilan hati untuk mempelajari sebuah benda ajaib yang bernama kamera. Melalui kombinasi kecepatan, cahaya, momentum, selera, dan semangat yang membara kami perlahan berjalan bersama melewati masa. Dipersatukan oleh sesuatu yang bernama kamera, terseret oleh dimensi waktu yang menemani melewati hari, tak terasa terjalin sebuah ikatan tak kasat mata di antara kita.

Derai tawa, deras peluh, sengatan panas, dingin malam, deras hujan, pegal, lelah berkombinasi dengan antusiasme, kreativitas dan semangat yang membahana adalah warna-warna indah yang melewati perjalanan kita bersama. Seterang kilatan lampu flash, secepat shutter speed 1/1000, secerah cahaya yang terserap oleh Bulb, selembut tangan kita ketika mengeksekusi tombol pelepas rana, rasa kebersamaan dengan pasti tumbuh di antara kita. Berbagai hal kita rasakan. Berdebar bersama menanti hasil foto dari hunting, berpikir bersama mencari jalan untuk mencetak foto dengan biaya paling murah, memutar otak dengan keras untuk menghasilkan foto supaya lolos kurasi, berkeliling menenteng kamera di antara kerumunan manusia supaya mendapat angle yang tepat untuk mendapatkan foto berkualitas. Tangan kiri mengatur dengan tepat kombinasi zoom, fokus, dan diafragma, tangan kanan bersiap menekan tombol pelepas rana sementara mata terpaku pada view finder untuk memastikan akurasi. Semua terasa begitu mengasyikkan dan seru. Tapi yang jauh lebih mengasyikkan dan seru dari hal-hal itu adalah kebersamaan kita. Man behind the gun, bukan kamera yang penting, melainkan seseorang yang sedang mengendalikannya. Begitu pula kita, kamera hanyalah sebuah alat yang menjadi sarana supaya kita bisa merasakan indahnya bersatu dalam perbedaan, yang bisa menjadikan kita kuat hanyalah sesuatu yang tumbuh dari hati...seperti yang kita rasakan sekarang ini. Bukan sebutan UFO XVI yang membuat kita bangga, melainkan persatuan dan rasa saling memiliki satu sama lain di dalamnya.

Tak ada lagi aku

Tak ada lagi kamu

Tak ada lagi kami

Tak lagi ada kalian

Yang ada hanyalah kita

KITA SEBAGAI KELUARGA…

UFO 16 BERSATULAH UNTUK SELAMANYA, YAHOOOOUUUU!!!!!!

*tulisan ini didedikasikan untuk angkatan 16 Unit Fotografi UGM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar